Skenario Kehidupan

Nofalia Nurfitriani
3 min readJul 10, 2021

--

Dorus Rijkersplein’s rooftop, Den Haag, 2018 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

— This was written in 2013. A Repost :)

Pasti di antara kita sering mengalami di mana kita merasa bahwa hal itu baik bagi kita, sedang di mata Allah hal tersebut tak baik untuk kita. Juga ketika hal yang kita inginkan tidak terjadi, kita menganggap itu semua sebagai kepahitan hidup, ketidakadilan dan ketidakberpihakan hidup sehingga membuat diri kita menjadi patah semangat dan akhirnya putus asa.

Agar kita tidak putus asa, tak tentu arah dan patah semangat, kita harus mengerti dan penting bagi kita untuk mengetahui adanya skenario kehidupan, adanya sutradara kehidupan yaitu Allah SWT.

Bahwa, dari semenjak awal, sejak kita belum terlahir di dunia, skenario hidup telah dituliskan oleh Allah untuk kita.

Tak ada orang yang tak pernah merasakan kesulitan. Kesulitan akan memberikan penderitaan pada orang-orang yang terus menerus berkeluh kesah tanpa adanya perbaikan.

Namun, kesulitan itu bisa membuat kita semakin kuat dan bertumbuh. Jika kita melihat dengan perspektif positif, kesulitan hadir bukan untuk menjatuhkan, tetapi membangkitkan dan memberikan perubahan bagi orang-orang dengan hati dan pikiran yang terbuka. Kesulitan hidup sejatinya menuntun kita untuk kembali, kembali pada Ilahi Rabbi, pada Allah SWT.

Terkadang kita perlu warna dalam hidup kita, tak mungkin selamanya hitam, tak melulu ingin terus putih atau hanya sedikit warna merah, bukankah hidup akan lebih terasa indah jika hidup kita juga makin berwarna.

Allah pun tak akan memberikan kesulitan terus pada kita, Allah Maha Adil. Bagaimana caranya, dengan siapa kita melaluinya, Allah lah yang tahu ke mana jalan kita akan berakhir. Jika satu pintu tertutup, Allah akan membuka pintu-pintu kebaikan lainnya.

Jadi ingat waktu itu sempat berdiskusi dengan seorang sahabat, kita punya banyak mimpi, ingin ini dan itu, kita juga punya satu mimpi yang sama, namun kita punya cara berbeda untuk menggapainya. Aku tak pernah berpikir bahwa jalan yang kutempuh jauh lebih ideal dari sahabatku atau sebaliknya, karena aku yakin hanya skenario Allah lah yang paling baik, dan kita tidak pernah tau kan? Kita hanya bisa mencoba, semoga jalan kita semua diridhai-Nya.

Sama halnya dengan menu makanan, misalnya kita ambil contoh nasi goreng, kita gak mungkin kan langsung masukin nasi, bawang, kecap, saos, garam, minyak dalam waktu yang bersamaan? Pasti ada langkah-langkahnya, misalnya panasin minyak dulu, terus masukin bawang dst, sehingga nantinya nasi goreng tersebut punya aroma dan rasa yang enak. Begitu juga dengan hidup, semua langkah-langkah sudah di atur, tak akan ada yang “tabrakan”, semua waktunya tepat, sehingga nantinya akan menghasilkan hidup yang indah.

Atau ketika kita punya keinginan, punya mimpi lalu sampai saat ini mimpi kita belum terwujud, padahal kita sudah berusaha sangat keras untuk mewujudkannya. Percayalah Allah punya hal yang jauh lebih baik dan lebih indah, rezeki yang jauh lebih besar menunggu untuk kita jemput.

Atau ada kondisi hidup di mana sangat tidak kita harapkan, berdoalah semoga Allah membukakan hati kita agar secepatnya mengerti apa makna/ibroh/hikmah dari kejadian itu semua. Berdoa agar diberi kekuatan untuk melaluinya dan semoga pada akhirnya akan memberikan perbaikan pada hidup kita, aamiin..

Kita hanya perlu berbaik sangka, bahwa semua ketentuan-Nya baik dan indah. Semua skenario-Nya berjalan terencana, banyak hikmahnya, walaupun tak sesuai dengan keinginan kita.

Aku tau, pasti sulit “melihat” sisi positif ketika kita sedang diuji. Tapi insya Allah seiring berjalannya waktu, kita mampu menerima keadaan, berhasil melaluinya dan mendapatkan hikmahnya :)

Jadi, semuanya telah diatur dengan apik oleh Sang Maha Baik, telah dirancang secara adil oleh Sang Maha Bijaksana, telah dirangkai secara indah oleh Sang Maha Penyayang.

QS. Al-Baqarah : 216

“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Wallahu a’lam bishawab

--

--

Nofalia Nurfitriani

A policy advisor specializing in fair & sustainable development (esp. on food, agrarian, & env issues). I enjoy sports, baking, volunteering & being in nature.